Batam, Kepulauan Riau, masih menjadi ladang yang menjanjikan bagi para pengembang properti. Prospek properti hunian di Batam terbilang masih sangat menggiurkan.
Bisnis, JAKARTA – Batam, Kepulauan Riau, masih menjadi ladang yang menjanjikan bagi para pengembang properti. Prospek properti hunian di Batam terbilang masih sangat menggiurkan. Pasalnya, terdapat sejumlah kelebihan yang dimiliki kota Batam.
Letak yang strategis dan pertumbuhan penduduk yang cepat di Batam berdampak pada investasi properti sangat menjanjikan di kota ini. Di tambah lagi, Batam terkenal dengan kota bisnis mulai dari pusat perdagangan, pariwisata, dan ekspedisi. Kota Batam yang sebagai pulau ini tentu dikelilingi beragam pantai yang indah.
Tingginya permintaan hunian di Batam membuat Central Group meluncurkan klaster baru kelima di kawasan Central Hills, yakni Autumn Hills. Central Hills memiliki luas 55 hektare, di mana pada tahap pertama, akan memiliki hunian sebanyak 11 klaster. Saat ini sudah terdapat 4 klaster yang telah diserap pasar sekitar 95 persen.
Keempat klaster yang telah dipasarkan yaitu Hill View berkonsep modern minimalis, Green Hills berkonsep 7 thematic garden, Panorama Hills berkonsep urban tropical, dan Summer Hills berkonsep scandinavian.
Sales Manager Central Hills Candra Wijaya mengatakan klaster kelima di Central Hills dibangun hanya 77 unit rumah yang dilengkapi 15 fasilitas pendukung seperti healing garden, jogging track, watersplash, fitness outdoor, dan lainnya.
Harga rumah klaster baru di Central Hills terjangkau yakni mulai dari Rp 700 juta. Konsumen pun bisa memperoleh benefit tambahan seperti diskon, free pengurusan Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Sejak ditawarkan dalam momen pre-sale pada November 2022 lalu, klaster Autumn Hills jadi pilihan hunian yang ditunggu-tunggu. Hanya dalam tiga bulan, penjualan unit hunian di klaster Autumn Hills bahkan sudah mencapai 60 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (6/3/2023).
Di Central Property Festival, penjualan klaster baru Autumn Hills bahkan semakin meningkat pesat karena terdapat sejumlah program menarik untuk konsumen.
“Khusus di momen pameran ini, kami menawarkan program, hanya membayar Rp22 juta, pelanggan bisa membeli rumah di Central Hills,” katanya.
Adapun klaster Autumn Hills ditawarkan dalam pilihan tiga tipe rumah dua tingka yakni tipe 62, tipe 88, dan tipe 111. Autumn Hills juga sudah dilengkapi dengan sistem 3S, yaitu smart home yang memudahkan penghuni dalam mengatur perangkat elektronik di dalam hunian seperti mengatur lampu, cctv, pintu. Smart klaster yang memiliki fasilitas akses ke CCTV klaster, pembayaran iuran lingkungan, respon darurat (panic button) yang terkoneksi langsung ke command center. Kemudian, smart community yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan jasa seperti service AC, elektrikal, cleaning service, dan lain-lain.
“Kemudahan fasilitas ini bisa diakses dalam satu aplikasi yaitu central connect yang tidak dimiliki pengembang lain di Batam,” katanya.
Marketing Communication Manager Central Hills Ardiawan menuturkan Central Hills dikembangkan oleh Central Group dan afiliasi Alam Sutera. Central Group merupakan pengembang Batam yang telah berkiprah selama 33 tahun.
Proyek yang terletak di area Batam Center ini sangat strategis, hanya 10 menit menuju bandara Hang Nadim dan menuju pelabuhan ferry internasional Batam Center, juga dikelilingi oleh mall, pasar, sekolah, universitas, rumah sakit, kawasan industri dan perkantoran.
“Central Hills merupakan proyek kota mandiri terbesar di Batam seluas 55 hektar yang berlokasi di di kawasan Batam Center, kawasan berkonsep smart integrated township pertama di Batam yang mengkombinasikan keselarasan antara hunian, area komersial, pendidikan, bisnis dan fasilitas pendukung lainnya yang lengkap, sehingga kawasan ini menjadi sebuah kota modern yang terintegrasi berbasis teknologi,” tutur Ardiawan.
Editor: Yanita Petriella
Artikel diambil dari: https://bisnisindonesia.id/article/pasar-properti-batam-pulih-rumah-central-hills-diburu-konsumen